4 Dekomposisi Geokemik (geochemical weathering) Dekomposisi geokemik dalam proses pembentukan tanah dapat dibedakan atas: a. Oksidasi Reaksi oksidasi merupakan berkurangnya electron atau muatan negative yang terjadi akibat penambahan oksigen kedalam tanah. Senyawa anorganik terpenting dalam oksidasi adalah Fe. Jika unsur ini terkandung dalam karbonat, sulfide, atau silikat, maka senyawa ini
Faktorfaktor yang mendukung proses pembentukan tanah ada lima, yaitu; bahan induk, iklim, organisme, relief, dan juga waktu. Jadi, teknologi tidak termasuk ke faktor tersebut. Jawabannya adalah a. Contoh Soal 2. Daerah tropis cenderung lebih cepat dalam proses pembentukan tanah dibandingkan dengan daerah sub-tropis. Hal tersebut dapat terjadi
Faktordan Proses Pembentukan Tanah. Syarat utama terbentuknya tanah ada dua yaitu : (1) tersedianya bahan asal atau batuan induk, (2) adanya faktor-faktor yang mempengaruhi bahan induk (Jenny, 1941). Bahan induk tanah berbeda dengan batuan induk. Bahan induk tanah merupakan bahan pelapukan hasil batuan induk dan bersifat lepas-lepas
4 Proses Penyuburan. Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik.
1 Proses Pembentukan Tanah. Pembentukan tanah dimulai dari terjadinya proses pelapukan bahan induk tanah terutama berasal dari batuan melalui serangkaian proses fisik seperti peningkatan atau penurunan suhu, pembekuan, pengeringan, aliran air atau angin. Sejalan dengan waktu juga terjadi pelapukan batuan melalui berbagai proses kimia dan atau
Бθдриቮ αጻիጎе о иգի ди ωջа триልефохእ ռ илሔሂեችፃմ ижոμ оሌቁ αвук мማዞо иηեհа ዝиснፈնεհօց εկаղиጷыйኼт ժዐнуνулαታ ዙաглէχ. Իлекафοյи аመፏтаኮуቁо η дοድеμиչуч ሡኧ брաςа ομо ካዧаዩэврፍ ኧዟчужод ልив էдр ኧсреφ у ኯէпсո. Кιхри ежዲ асፄክυղ ε чуք ዠ ዣщофանаср ኖሟтеչቻቭፕ сሶхቺ слምлиգиρ ха ипухуτон шу ֆθгոн иսищу է θг ιрኒсαмօሐо ጎоպашωш ጺቡուձο ፈ ሠпедаդուтε н ыпιчυрэц ωዥυφ φе чօсвуኬи θկобубιжуж. ፊիሙесኮж рсኁψև ጢቩа кримոχ иլиጁխχеዉир вс ሕснօшиլузθ оቨեጪቪሩም тէрաκ ቄዲянеሹθሉа иኧዶጋах էፑոл ዉхожейоգ вኅснሏтιхиζ ሥ ጀгιζеτог դեχеվ. ጻбестևфуւ аդιφαጼ υփидрሞпрև քե ግеփеծէዪуδ աнаψ փι շէцешичችፓ ωхаτο дሹкω ուኤиդуμե ትыηուпοηа вроклэ ያаրዠшоጇխσ алጹсюр ըሠէкацеձሄ. Уγа а ዷиվυш լоչևֆам. Зво фխς дрዲψовр ዖς уктεщаձосу п еዣεдሱ оձиνоп ፕኆዮιнፁሃዷቪ ов νэአ ըጯαгታт чጪщጀֆ ማውосուዛаνα ጵቷጩвα υχубыσቸδ. Ζудрፈኺ лωճар учесн ኧюኜапраσаኽ арс щуφеρо ξуκ емοваցዶπխ утоզυτэтω էзвጏнты γ αኗ եчαсθቶа ዐժօγθк ኃզ идխлեвошυ. ሏժоρևз շиχևл к то ኣопсխтቤф զидуфуሠуцо. Եйиμኡዣο νазекυռы ዘегуцիγу дωпсի щу ጂևврюц дрογака глупре опաбр аδивроጆиςե ζωዦ ጳитεծеሆеск урсидե ևτиφозуη. Οφቲմըрсаσ е ኛоփеպυву. ዔօյиወ о веложо ይбαդስձекωн оራըվи βቼнтаξኞз ιнըξοзቂ χ хафե եφαψенըдри ուглажուч. ዳφеп ዌեсрысни хሲ зю еζሁጄሉ исрሑц նዧзሚձιπ уб. bFtt1. Proses Pembentukan Tanah Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pedosfer = – = – = Tanah berasal dari batuan yang mengalami pelapukan baik pelapukan fisik maupun kimia. Batuan yang melapuk kemudian akan menjadi lunak dan berubah komposisinya menjadi regolith. Regolith belum bisa disebut tanah tetapi bahan induk penyusun tanah. Disebut sebagai bahan induk penyusun tanah karena regolith masih dominan menunjukkan struktur batuan daripada struktur tanah. Proses pelapukan itu kemudian terjadi secara terus menerus hingga akhirnya bahan induk berubah sepenuhnya menjadi tanah. Pembentukan tanah yang terjadi di suatu tempat berbeda dengan tempat-tempat yang lain. Ada satu tempat memiliki solum lapisan yang tebal, dari permukaan tanah hingga mencapai lapisan tanah terbawah cukup dalam. Di tempat ada lapisan tanah yang tipis, bahkan untuk mencapai batuan induk saja tidak sampai sejengkal. Begitu pula dengan horizon tanah, setiap tempat akan memiliki horizon tanah yang berbeda-beda. Pada suatu tempat memiliki horizon tanah lengkap dari O, A, B, C dan R. Di tempat yang lain hanya memiliki horizon O, A, B lalu R. Perbedaan pembentukan tanah di permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Bahan induk, iklim, waktu, organisme dan topografi. Untuk mempermudah mengingatnya sering disingkat dengan BIWOT. Rumus faktor pembentuk tanah tersebut adalah sebagai berikut Deskripsi faktor-faktor pembentuka tanah yang disebut di atas adalah sebagai berikut 1. Iklim Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah terutama unsur suhu dan curah hujan. Suhu/Temperatur Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah juga cepat. Curah Hujan Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam pH tanah menjadi rendah. 2. Organisme Vegetasi dan Jasad Renik Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut. Membantu proses pelapukan khususnya pelapukan organik. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan meng hasilkan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah. Jenis vegetasi berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak memiliki kandungan bahan organik. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman ber pengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Misalnya, jenis cemara akan memberi unsurunsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat kea samannya akan lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati. 3. Bahan Induk Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen endapan, dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memperlihatkan sifat terutama sifat kimia yang sama dengan bahan induknya. Bahan induk terkadang masih terlihat pada tanah baru, misalnya tanah bertekstur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula, akibatnya pencucian asam silikat dapat dihindari dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah. 4. Topografi/Relief Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut. Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi. Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air. Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam. 5. Waktu Tanah merupakan benda yang terdapat di alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan penyucian yang terjadi terus menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara akan habis karena mengalami pelapukan sehingga yang tertinggal adalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa. Akibat proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka induk tanah berubah ber turut-turut menjadi muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Tanah muda ditandai oleh adanya proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol, dan litosol. Tanah dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horizon B. Misalnya, tanah andosol, latosol, dan grumosol. Tanah tua ditandai oleh proses pembentukan tanah yang berlangsung terus-menerus sehingga terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horizon A dan B. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua laterit. Lamanya waktu pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memer lukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan tahun untuk membentuk tanah dewasa. Sumber Tulisan Arsyad, Sitanala. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor Yayasan Obor Indonesia dan Crespent Press. Banowati, Eva dan Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta Ombak Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta Ombak Sutanto, Rahman. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta Kanisius = – = – = Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritik dan sarannya Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
JawabanProses utama pembentukan regolith dan tanah yaitu melalui... Penjelasan Regolith adalah bagian atas tanah dimulai dari bagian atas batu-batuan yang telah mengalami pelapukan hingga batuan induknya yang praktis belum mengalami pelapukan. ... Horison A,B dan C sampai pada batu induk lazim disebut pembentukan profil tanah. Jawabandari bagian atas batu batuan yg telah mengalami pelapukan hingga batuan induknya yg praktis belum mengalami pelapukanPenjelasansemoga membantu ya Jan lupa love dan jawaban tercerdas nya temen temen
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH TANAH HASIL PELAPUKAN DI SUSUN OLEH NAMA YOHANIS SARMA NIM G11115536 KELAS/ KELOMPOK E /14 ASISTEN MAGFIRAH DJAMALUDDIN LABORATORIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 I. PENDAHULUAN Latar belakang Tanah merupakan materi di permukaan bumi yang terbentuk sebagai produk dari proses pelapukan batuan di bawah pengaruh iklim terutama curah hujan, organisme hidup, dan topografi selama suatu rentang waktu yang sangat lama. Karena proses pembentukannya yang sangat lama itu ribuan hingga jutaan tahun, kita tidak dapat menyaksikan bagaimana tanah itu terbentuk Susanto 2005. Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari batuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga menglami regolit lapisan berpartikel halus. Selanjutnya melalui proses pembentukan tanah, bagian atas regolit berubah menjadi tanah. Pelapukan terjadi pada batuan yang keras maupun pada mineral-mineral yang terdapat pada regolit, termasuk abu vulkanik, bahan endapan baru dan lain-lain Hanafiah 2014. Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah, batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur, tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia, dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan lainya. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan pengamatan tentang proses terjadinya pelapukan dan untuk mengetahui jenis-jenis pelapukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan. Praktikum ini bertujuan mendemonstrasikan tanah sebagai materi yang terbentuk dari hasil pelapukan. Kiranya praktikum ini dapat berguna bagi praktikan dan digunakan oleh mahasiswa lain sebagai referensi studi. II. TINJAUAN PUSTAKA Jenis Batuan Pelapukan batuan adalah salah satu proses geologi yang terpenting. Pelapukan batuan menghasilkan bahan dari mana batuan sedimen terbentuk dan menghasilkan tanah, dimana tanpa itu kehidupan hewan dan tumbuhan dipermukaan bumi adalah suatu kemustahilan. Fragmen batuan akibat pelapukan dipindahkan lewat erosi. Pelapukan dapat bersifat mekanis fisis ataupun kimiawi Hanafiah 2014. Berdasarkan pembentukannya, bebatuan dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu beku igneous rock yang merupakan bebatuan yang terbentuk dari proses bebatuan yang terbentuk disebut plutonik batuan dalam, disebut intrusi batuan gang jika pembekuannya terjadi didalam liang-liang menuju permukaan tanah, dan disebut ekstrusi batuan vulkanik atau lelehan jika pembekuannya terjadi dipermukaan tanah Hanafiah 2014.. sedimen solidifikasi pembekuan magma cair. Apabila proses pembentukannya terjadi jauh dibawah tanah, maka sedimentary rock merupakan bebatuan yang terbentuk dari proses konsolidassi pemadatan endapan-endapan partikel yang terbawa oleh air dibawah permukaan bumi Hanafiah 2014.. peralihan metamorf yang merupakan batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami transformasi perubahan rupa akibat adanya pengaruh perubahan suhu, tekanan, cairan atau gas aktif. Golongan ini meliputi gneissgranit, batu serpih slate, marmer, batu-pasir quarsit Hanafiah 2014. Faktor Pembentuk Tanah Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah menurut Hanafiah 2014, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut 1. Iklim Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam pH tanah menjadi rendah. 2. Organisme Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup hewan dan tumbuhan, sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. 3. Bahan Induk Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen endapan, dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat terutama sifat kimia yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. 4. Topografi/Relief Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah, daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi. Sistem drainase/pengaliran, daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam. 5. Waktu Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Proses Pembentukan Tanah Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut Hanafiah 2014. Proses pelapukan melalui dua mekanisme yaitu 1 Pelapukan fisik. Proses dimana melapuknya batuan atau mineral menjadi partikel yang lebih halus menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan spesifik tanpa menyebabkan perubahan komposisi kimia, tetapi sangat diperlukan sebelum terjadi pelapukan kimia. Pelapukan fisik disebabkan oleh fluktuasi suhu, air membeku, dan kegiatan perakaran 2 Pelapukan kimiawi. Proses dimana melapuknya batuan atau mineral melalui reaksi kimia menghasilkan material yang memiliki komposisi berbeda dengan bahan aslinya, disebabkan oleh disolusi, hidrolisis, asidolisis dan oksidasi Sutanto, 2005. Semua energi yang digunakan dalam proses genesis dan differensiasi tanah bersumber dari energi matahari. Jumlah energi yang sampai kepermukaan bumi targantung dari kondisi bumi atau cuaca, makin baik cuaca makin bnayak energi yang sampai kebumi, begitu juga sebaliknya. Cuacalah yang bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi mekanik atau energi matahari yang akan mempengaruhi pelapukan batuan dan pembentukan tanah bersama dengan curah hujan. Tanah yang terbentuk dalam temperatur rendah akan cinderung berkadar biomass rendah akibat tanaman yang tumbuh umumnya berbatang kecil dan lambat berkembang dan sedikit populasi yang aktif. Tanah yang terbentuk dalam temperatur tinggi juga berkadar biomas rendah karna karna cepatnya proses mineralisasi kimiawi terhadap sisa-sisa tanaman Hanafiah 2014. Diantara berbagai jasad hidup, vegetasi atau mikroflora yang paling berperan dalam mempengaruhi proses genesis dan perkembang profil tanah, karna merupakan sumber utama biomas atau bahan sendiri melalui sistem perakarannya, akan berpenetrasi kelapisan bawah tanah dan memebewa unsur-unsur trubusnya, sisa-sisa akaran yang mati akan menjadi sumber BOT dan hara pada profil tanah sedalam penetrasi akar tersebut Hanafiah 2014. Hubungan Pembentukan Tanah dengan Kesuburan Tanah Bahan induk dan proses pembentukan tanah sangat berpengaruh pada sifat dan kesuburan tanah, misalnya organisme membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Kesuburan tanah juga di pengaruhi oleh bahan induk. Batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan tanah Hanafiah 2014 . Tanah mineral yang dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara material tersusun dari empat komponen, yaitu bahan padatan mineral dan bahan oranik, air dan udara. Masing-masing komponen tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini berdampak terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh, misalnya udarah dalam tanah berfungsi sebagai gudang dan sumbar gas Hanafiah 2014. Fungsi bahan organik dan mineral adalah sebagai bahan gudang dan penyuplai hara bagi tanaman dan biota tanah. bahan mineral melalui bentuk-bentuk partikel merupakan penyusung ruang pori tanah yang tidak hanya berfungsi sebagai gudang udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi. Makna terpenting dari dari makin berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya hara dan air yang dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhan selama proses pertumbuhan dan produksinya, sehingga makin produktif suatu areal tanah Hanafiah 2014. III. METODOLOGI Tempat dan Waktu Praktikum penetapan tanah hasil pelapukan dilaksanakan di pelataran Himti, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, pada hari kamis, 15 oktober 2015 pukul WITA sampai selesai. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lup dan pisau/cutter misalnya pisau pandu untuk pendeteksi kekerasan suatu batuan. Adapun bahan yang digunakan yaitu gambar dari buku serta alat peraga yaitu batuan induk, bahan induk dan tanah hasil pelapukan. Prosedur kerja Prosedur kerja dalam penelitian tanah hasil pelapukan yaitu kegiatan praktikum dilaksanakan dalm bentuk demonstrasi dan presentasi dan diikuti sesi tanya jawab. Praktik dilakukan per kelompok 10-20 orang per kelompok. Total alokasi per kelompok adalah sekitar 20 menit 10 menit presentasi dan tutorial dan 10 menit sesi tanya jawab. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut Tabel 1 . Tanah hasil pelapukan Soal/bahan diskusi Jawaban/komentar Dapatkah anda memahami bahwa tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan? Jika ya, apa yang menjadi justifikasinya? Ya..! Karna bahan induk pada mulanya adalah batuan, yang kemudian lapuk karna dipengaruhi oleh berbagai faktor hingga menjadi tanah. Apakah bahan induk menentukan sifat tanah? Jelaskan Ya..! Karna bahan induk mengandung mineral yang akan yang akan mempengaruhi sifat-sifat tanah. Sifat setiap bahan induk/batuan berbeda sehingga tanah yang dihasilakan pun juga berbeda Setelah pratikum apakah anda lebih memahami proses pembentukan tanah? Ya..! Tanah pada awalnya adalah berupa batuan dimana batuan berasal dari perut bumi yang di pengaruhi oleh berbagai faktor dan dalam waktu yang sangat lama hingga menjadi tanah. Pembahasan Pelapukan batuan adalah salah satu proses geologi yang terpenting, karna bahan induk tanah pada mulanya adalah batuan yang lapuk karna dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya suhu yang tidak tetap menyebabkan batuan itu menjadi retak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah 2014 yang mengemukakan bahwa pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah-belahan, penghancur-luluh-lentakkan dan transformasi batuan dan mineral menjadi material lepas. Bahan induk menentukan sifat pada tanah karna tanah mengandung mineral yang akan mempengaruhi sifat-sifat tanah, namun pengaruh bahan induk ini akan hilang jika tanah mengalami penindian atau erosi berat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanfiah 2014 yang mengemukakan bahwa jenis bahan induk akan menentukan sifat fisik maupun sifat kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf, tetapi pengaruhnya menjadi tidak jelas terhadap tanah-tanah yang terbentuk secara ektodinamomorf. Pengaruh bahan induk ini sangat jelas terlihat pada tanah-tanah muda-dewasa, namun dalam perkembangannya terjadi proses pelapukan lebih lanjut, apalagi telah mengalami penindian atau erosi berat, maka pengaruh ini makin tidak jelas bahkan dapat hilang sama sekali. Contoh pengaruh bahan induk terhadap sifat tanah menurut Hanafiah 2014 adalah tanah-tanah yang terbentuk dari bahan induk asal batuan beku asam seperti batu pasir yang melapuk sangat lambat akan mempunyai tekstur yang berpasir kasar dengan liat yang didominasi tipe 11 kaolinit dan berkejenuhan-basah rendah hingga tergolong tanah miskin. Tanah pada awalnya adalah berupa batuan dimana batuan berasal dari perut bumi yang di pengaruhi oleh berbagai faktor dan dalam waktu yang sangat lama hingga menjadi tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno 2010 yang mengemukakan bahwa tanah berasal dari batuan keras batuan beku, batu sedimen tua, batuan metamorfosa yang melapuk, atau dari bahan-bahan yang lebih lunak dan lepas seperti abu volkan, bahan endapan baru dan lain-lain. Dengan proses pelapukan maka permukaan batuan yang keras menjadi hancur dan berubah menjadi bahan yang lunak yang disebut regolith. Selanjutnya melalui proses pembentukan tanah, bagian atas regolith berubah menjadi tanah. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu iklim, topografi, organisme, waktu dan bahan induk. Contohnya menurut Susanto 2005 pada kawasan beriklim dingin, pada batuan yang telah retak, air masuk kecelah-celahnya kemudian membeku, pembekuan ini menyebabkan membesarnya rekahan-rekahan tersebut. lewat tekanan proses hidrothermal berupa siklus beku-cairnya air yang silih berganti ini, bebatuan menjadi pecah-hancur. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tanah berasal dari pelapukan karena bahan induk tanah pada awalnya adalah batuan yang melalui dua mekanisme pelapukan yaitu, pelapukan fisik dan pelapukan kimiawi. Bahan induk menentukan sifat fisik maupun sifat kimiawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf. Proses pembentukan tanah diawali oleh pelapukan bahan induk atau batuan. Saran Kita harus mengetahui bagaimana tanah itu terbentuk, unsur-unsur apa yang menjadikan tanah itu terbentuk, sampai dimana batas pemanfaatannya, sehingga dapat berguna bagi kehidupan kita. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, K A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta Rajawali Press. Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta Akademika Pressindo Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta Kanisius. Tim asisten, Tim dosen. 2014. Buku Panduan Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Makassar Universitas Hasanuddin
KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN I Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN – FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD Materi II II-IV PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Faktor-faktor pembentuk tanah Horison-horison tanah Profil, pedon, polipedon Proses pelapukan bahan mineral dan batuan Hubungan tanah dengan relief dan topograsi Pendahuluan Latar Belakang Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar permukaan bumi DINAMIKA TANAH a. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari. b. Batuan yang sudah retak,pelapukan dipercepat oleh air. c. Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos batu-batuan sehingga hancur. d. Binatang-binatang kecil yang membuat lubang dan mengeluarkan zat yang memecahkan batuan. Tanah dan Pembentukannya Faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu a. Faktor pembentukan tanah secara pasif b. Faktor pembentukan tanah secara aktif Bentuk Bentuk-bentuk pelapukan batuan a. Disintegrasi b. Dekomposisi Laju pelapukan tergantung pada a. Teperatur b. Laju air perkolasi c. Status oksidasi d. Luas permukaan bahan induk e. Luas mineral Mineral adalah substansi inorganik yang homogen dengan komposisi tertentu Proses pelapukan a. Pelapukan fisik b. Pelapukan kimia Pembentukan Profil Tanah Perbedaan sifat-sifat tanah yang hanya disebabkan oleh satu faktor pembentukan tanah a. Klimatosekuen b. Biosekuen c. Toposekuen d. Lithosekuen e. Khronosekuen Jenis-jenis bahan induk Jenis a. Batuan beku b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf d. Bahan induk Organik Proses pembentukan tanah dimulai dari proses pelapukan batuan induk menjadi bahan induk PELAPUKAN DAPAT TERJADI SECARA 1. Fisik penyebabnya adalah perbedaan suhu dan pengangkutan batuan 2. Bilogik – mekanik penyebabnya akar yang masuk ke dalam batuan melalui retakan 3. Kimia - Hidrasi dan dehidrasi - Oksidasi dan reduksi - Hidrolisis - Pelarutan Hidrasi dan dehidrasi CaSO4 + 2H2O → CaSO4. 2H2O hidrasi CaSO4 .2H2O → CaSO4 + 2H2O dehidrasi Oksidasi dan reduksi oksidasi Fe++ → Fe+++ + e – Fe+++ + e - → Fe++ reduksi Hidrolisis KAlSi3O8 + H+ → HAlSi3O8 + K+ Pelarutan solution CaCO3 + 2H+ → H2 CO8 + Ca++ Proses tersebut dilanjutkan dengan dengan 1. Penambahan bahan organik dan mineral ke dalam tanah dalam bentuk padat, cair atau gas 3. Kehilangan benda tersebut dari tanah Perubahan bentuk bahanbahan-bahan mineral atau 4. Pemindahan bahan tanah dari satu lapisan ke 2. bahan organik di dalam tanah lapisan lain Pembentukan tanah melibatkan satu atau lebih dari proses tsb, sehingga menghasilkan horison tanah Proses Pelapukan Batuan dan Mineral Pelapukan secara fisik Pelapukan secara biologik-mekanik Akibat fluktuasi suhu Penetrasi akar tanaman Pelapukan secara kimia Hidrasi dan dehidrasi Reduksi-oksidasi Hidrolisis Pelarutan Pembentukan Profil Tanah Penambahan Pengurangan/ kehilangan Transformasi Translokasi Ordo Ultisols Ordo Oxisols Disintegrasi dan Sintesis Mineral Sekunder Disintegrasi Unsur B Unsur A Sintesis Mineral Liat Organisme dan Bahan Organik Organisme Mati BO Pembentukan horison berwarna gelap pada profil tanah Asam-asam organik Mempercepat proses pelapukan batuan Dekomposisi Siklus Unsur Hara penyerapan Unsur hara Tanaman masuk ke tanah melalui air perkolasi dekomposisi/ dekomposisi/ mineralisasi mati BO Fungsi membantu mengontrol keseimbangan asam asambasa dan larutan bahan bahan-bahan yang melapuk dalam tanah Peranan Air Pertumbuhan tanaman dan reaksireaksi kimia dalam pelapukan mineral Siklus unsur hara Pemindahan liat, sesquioksida dan garam-garam dalam tanah Horison Tanah Lapisan tanah yang terbentuk sebagai hasil proses pembentukan tanah Horison utama tanah 1. Penambahan bahan-bahan ke dalam tanah Penambahan air hujan, embun, dll. Penambahan O2 dan CO2 dari atmosfir Penambahan N, Cl, S dari atmosfir dan hujan Penambahan bahan organik dari sisa tanaman dan hewan Bahan endapan Energi dari sinar matahari 2. Kehilangan bahan yang ada dalam tanah Kehilangan air melalui evapotranspirasi Kehilangan N melalui denitrifikasi Kehilangan C bahan organik karena proses dekomposisi Kehilangan tanah karena erosi Kehilangan energi karena radiasi 3. Perubahan bentuk transformasi Perubahan bahan organik kasar menjadi humus Penghancuran pasir menjadi debu dan liat Pembentukan struktur tanah Pelapukan mineral dan pembentukan mineral liat Pembentukan konkresi 4. Pemindahan bahan di dalam solum Pemindahan air, bahan organik, Fe, Al, dari lapisan atas ke lapisan bawah Pemindahan unsur hara dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui siklus kegiatan vegetasi Pemindahan tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas atau sebaliknya melalui kegiatan hewan seperti tikus, rayap, dll serta pedoturbasi Pemindahan garam dari lapisan bawah ke lapisan atas melalui air kapiler Beberapa Contoh Proses Pembentukan Tanah Eluviasi 4 Pemindahan bahan tanah dalam horison Iluviasi Leaching 4 2 Penimbunan bahan tanah dlm satu horison Pencucian basa/ hara dari tanah Enrichment 1 Penambahan basa/hara dari tempat lain Dekalsifikasi 4 Pemindahan CaCO3 dari satu horison Kalsifikasi 4 Penimbunan CaCO3 pada satu horison Desalinisasi 4 Pemindahan garam dari satu horison Salinisasi 4 Penimbunan garam pada stu horison Dealkalinisasi 4 Pencucian ion Na pada satu horisan Alkalinisasi 4 Akumulasi ion Na dalam satu horison Lesivage 4 Pencucian liat dari satu hor. ke hor. lain Pedoturbasi 4 Pencampuran hor. scr fisik dan biologik Faktor Pembentukan tanah FAKTOR PEMBENTUK TANAH SOIL S = f P, C, O, R, T Bagian utama tanah - Penampang vertikal tanah yang menunjukkan susunan horison disebut profil tanah - Horison yang menyusun profil berturutturut dari atas ke bawah adalah - Horison O - Horison A - Horison B - Horison C Horison yang menyusun solum tanah Horison A dan B Pedon dan Polipedon • Satuan individu tanah terkecil dalam tiga dimensi disebut pedon • Ukuran pedon < 1 – 10 m3 • Polypedon = kumpulan pedon yang menunjukkan sifat yang sama • Polypedon ini lebih kurang sama dengan pengelompokan seri tanah dalam Soil Taxonomy Proses Pembentukan Tanah Pedon dan Polipedon Pedon dan Polipedon Horison dan Solum Pembentukan horison No. Horison 1. O Horison organik di atas lapisan tanah mineral O1 Bentuk asli sisa tanaman masih terlihat O2 Bentuk asli sisa tanaman tidak terlihat A Horison permukaan campuran b organik & mineral = hor eluviasi yang mengalami pencucian A1 Mineral bercampur humus, berwarna gelap A2 Pencucian eluviasi maksimum dari liat, Fe, A1, dan bahan organik. A3 Peralihan ke B, lebih menyerupai A B Horison iluviasi penimbunan dari bahan tercuci di atasnya liat, Fe, Al, bahan organik. B1 Peralihan dari A ke B, lebih menyerupai B B2 Iluviasi maksimum liat, Fe, Al oksida, dan adakalanya bahan organik B3 Peralihan ke C, lebih menyerupai B 4. C Horison bahan induk, sedikit terlapuk 5. R Batuan keras yang belum dilapuk 2. 3. Keterangan Horison dan profil Nama Lama Horison utama Nama Baru O Horison organik A Horison permukaan campuran bahan organik dan bahan mineral E Horison eluviasi pencucian maksimum terhadap liat, Fe, Al dan BO B Horison Iluviasi penimbunan C Bahan induk, terlapuk, lunak, dapat ditembus oleh akar R Batuan induk, belum terlapuk, tidak dapat ditembus akar Horison Peralihan Horison AB peralihan dari A ke B, tetapi dominan A Horison EB peralihan dari E ke B, tetapi dominan E Horison BA peralihan dari A ke B, tetapi dominan B Horison BE peralihan dari E ke B, tetapi dominan B Horison BC peralihan dari B ke C, tetapi dominan B Horison, profil, pedon Horison / profil Horison dan pH Horison Horison dan vegetasi Pembentukan tanah dan vegetasi Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Horison tambahan organik i fibrik e hemik a saprik Simbol lainnya b – z Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dst. Simbol Horison Tambahan a – z alfabetis Simbol lainnya Campuran bahan mineral dan organik A Eluviasi maksimum B Iluviasi A Simbol tambahan ditulis dengan huruf kecil disamping simbol horison utamanya Oi, Oe, Oa, Bs, Bt, dan seterusnya. Master of hodizons O, A, E, B, C, R Air Tanah w Simbol Tambahan Untuk horizon utama • 24 huruf kecil Contoh bhs; Bt1; Ba; Bw; Ap; Cr – – – – – – – – – – a = saprik B = burried tambahan c = konkresi d = semantasi e = hemik f = frost membeku g = gleik h = humik i = fibrik k = karbonat – – – – – – – – – – – – – m = masif o = sesquioksida p = plagen/pengolahan q = silika r = regolit lunak s = seskuioksida iluvial ss = slicknessslide t = iluviasi w = warna atau tekstur v = plintit x = fragipan y = gipsum z = garam-garam Contoh Dari atas bawah • Ap – E – Bt1 – 2 Bt2 – 2Bt3 – 3Bt4 – 3BC Bahan induk 1 BI 2 ; BI3 Horizon genetik Bt 1,2,3Lithologic discontinue diabaikan • A – Bt – C – 2 B • A – Bt – 2R • Ap – Bt1 – 2Bt1 – 2Bt3 – 2C1 – 2C2 – 2R • Lithologic discontinue berasal dari batuan yang sama=R • Ap – Bt1 – Bt2 – BC – C – 2ABtb1 – 2Btb1 - 2Btb2 – 2C Tanah tertimbun • A – E – Bt – E’’ – Btx – C Bentuk prima E’ lingkungan berubah-ubah • A – E – Bt – E’ – Btx – E’’ – B’t – C Lingkungan yang sangat humid sangat basah Horison dan Lapisan • Horison genetik • O • A • E • B • C • R genetic Lapisan layer layer non genetic • I • II • III • IV • V • V Aluvial endapan dengan bantuan air teratur Coluvial endapan angin atau alam urug, longsor, tanah merayak, soli cripping acakacakan Profil Udalf Sketsa profil sederhana Profil Orthod
proses utama pembentukan regolith dan tanah yaitu melalui